WHO Meminta China Mengubah Kebijakan Nol-COVID

WHO Meminta China Mengubah Kebijakan Nol-COVID

WHO Meminta China Mengubah Kebijakan Nol-COVID – Seperti yang banyak sekali kita dengar dan juga lihat bahwa China sudah membuat banyak keputusan untuk menjadikan negara yang lebih baik lagi dari yang lainnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kebijakan nol-COVID yang diterapkan China, tidak relevan dan tidak berkelanjutan.

WHO sendiri telah berbicara dengan Beijing dan menyerukan untuk merubah kebijakan tersebut.

Kebijakan Nol-COVID tidak relevan
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa transisi ke strategi lain dinilai akan lebih penting daripada mempertahankan kebijakan Nol-COVID.

“Ketika berbicara kebijakan Nol-COVID milik China, kami berpikir itu tidak relevan dan tidak berkembang, mengingat virus sekarang bermutasi dan apa yang kami antisipasi di masa depan,” kata Tedros, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (11/5/2022).

“Kami telah membahas masalah ini dengan ahli di China dan kami mengindikasikan bahwa kebijakan tersebut tak akan berlanjut,” tuturnya.

Perlu memikirkan dampak ke rakyat
Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan menegaskan, tindakan apapun untuk memerangi pandemik COVID-19 harus menghormati individu dan hak asasi manusia.

“Kita perlu menyeimbangkan tindakan pengendalian terhadap dampaknya ke masyarakat, ekonomi, dan itu tidak mudah,” ucap dia.

Sementara itu, Ketua Teknis WHO untuk COVID-19 Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa seluruh dunia tidak mungkin menghentikan penularan virus.

“Sangat tidak mungkin untuk saat ini di tingkat global untuk menemukan semua kasus dan menghentikan penularan,” tegasnya.

Namun, ungkapnya, negara-negara di dunia harus menurunkan tingkat penyebaran virus yang terus bermutasi.

Terus dapatkan banyak informasi dan berita terupdate di layarberitaonline.com

China terapkan wajib tes swab setiap hari
Baca Juga: Taiwan Sebut China Berlaku Kejam dalam Lockdown COVID-19

Sejak akhir Maret 2022, Shanghai telah melakukan lockdown karena kasus positif di kota itu tiba-tiba meningkat tajam.

Sementara di Distrik Chaoyang di Beijing, diberlakukan tes swab massal, ketika ditemukan sejumlah kasus positif baru.

Antrean panjang dan mengular di supermarket dan toko-toko kebutuhan sehari-hari, terlihat di Distrik Chaoyang. Warga berbondong-bondong memborong kebutuhan pokok dalam jumlah banyak.

Tak hanya itu, kebutuhan pokok di aplikasi online pun ludes, khususnya pengiriman ke Distrik Chaoyang. Namun, pemerintah kota Beijing mengumumkan bahwa Beijing dalam zona aman dan stabil, begitu juga dengan pasokan dan distribusi bahan makanan.